Minggu, 07 Oktober 2012

Hitam dibalik Putih

Ketika berlalu dalam Senja kelabu, Putih meringkuk dalam sangkar, tampak lelah ketika berhari-hari menyusuri tiap koridor mencari pasangan yang selama ini dia cari. "dimana dia?" batin Putih kesal. Entah apa yang dipikirkannya, sebelum Purnama tiba, dia harus mencari separuh Semesta dimana "partikel Tuhan" itu berada. sampai sejauh ini, yang dia temukan hanya satu: kekecewaan.

Biru, tampak mengalir lembut disetiap sisi langit. Tenang, Bebas melayang tanpa pikiran. hingga suatu senja dia bertemu Putih. lalu dia bertanya, "Hei, apa yang kau lakukan?"

Putih menjawab, "Tidak, aku hanya mencari partikel-partikel Pencipta. Kau tahu?"

Biru membalas, "Bodohnya kau. mengapa kau berpikir itu ada? apa kau tak pernah berpikir bila kau hanya sapuan debu, hanya angan yang ditakdirkan untuk berangan? ketahuliah, kau tidak nyata, Putih..."

Seperti diterjang Angin kencang, Seketika Putih hancur. pertahanan benaknya roboh pecah tak bersisa. mengapa aku hidup? mengapa aku hidup bila aku tak nyata?

Pelan tapi pasti, Putih memudar bersama angan, hingga membentuk Hitam.


1 komentar:

  1. nice post :)
    kita punya hobi yg sama kalau menulis sesuatu yang "abstract", aku suka fiksi, horor, misteri, dan sains (sedikit) hehee..
    ini blog ku:
    www.putih-dibalik-hitam.blogspot.com
    ditunggu tanggapannya :) salam kenal

    BalasHapus

Bagaimana menurutmu?

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search